"Hidup itu bergerak dinamis, selayaknya ilmu yang terus berkembang. Maka, hiduplah dengan ilmu..."

Selasa, 02 Oktober 2012

Budaya Belajar Digital dengan E-Learning



E-Learning bisa diibaratkan sebagai suatu lingkaran dalam kehidupan manusia saat ini, dimana e-learning telah melingkupi seluruh bidang kehidupan manusia. Tidak hanya pada dunia bisnis, dunia kerja, dunia ekonomi, tetapi juga telah mempengaruhi lingkup budaya, sosial, bahkan pendidikan.

E-Learning merupakan salah satu contoh langkah pengalihan budaya belajar konvensional ke budaya belajar digital. Tentunya budaya belajar digital saat ini tidak hanya sebatas karena tuntutan, tetapi sudah menjadi kebutuhan bagi setiap individu mengingat semakin berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi.

Seiring munculnya pengetahuan mengenai ekonomi global, maka muncul pula tuntutan yang lebih tinggi untuk memiliki keterampilan yang lebih banyak agar dapat menghadapi tantangan persaingan yang lebih tinggi.

Oleh karena itu, muncul dorongan untuk dapat belajar secara mandiri guna meningkatkan keterampilan. Peran teknologi saat ini tidak hanya mempengaruhi dunia bisnis, tetapi juga telah memberi dampak pada dunia pendidikan. Teknologi yang mempengaruhi dunia pendidikan, pada akhirnya memunculkan budaya digital dalam pembelajaran. Contoh budaya digital ini adalah munculnya e-learning atau pembelajaran elektronik.

Dalam pengalihan pendidikan ke dalam budaya digital, dibutuhkan adanya manajemen dan kepemimpinan untuk mengelola kebutuhan kreativitas pada perubahan tersebut. Pengalihan budaya ini juga perlu didukung dengan media sosial dan alat teknologi yang memadai sehingga dapat mendukung konstruk pengetahuan yang berkembang melalui interaksi dan manipulasi objek pembelajaran serta adanya otonomi pebelajar. Oleh karena itu, e-learning perlu mengadopsi sosiologi dan budaya pembelajaran, sehingga e-learning dapat dijadikan sebagai alat untuk interaksi pembelajaran. Dalam kajian e-learning, Coomey & Stephenson (2001) mengidentifikasi empat aspek praktek yang baik dalam penggunaan e-learning, yaitu : terdapat dialog dan percakapan dalam teknologi yang digunakan, melibatkan peserta didik dan mendorong mereka untuk lebih terlibat aktif, memberikan dukungan belajar, dan adanya kontrol peserta didik. Dalam mengembangkan teknologi e-learning perlu menerapkan empat prinsip, yaitu menyenangkan (playfull), ekspresif, reflektif, dan eksplorasi.


Sumber konten :



Chin-Roemer, Robin, DeCrease, Ben, and Gomez, Ricardo. (2011). Journal : Exploring E-Learning Development: Studies of ICT Access and Educational Usage in Latin America. [Online]. Tersedia : http://idv.sagepub.com/content/27/4/280.full.pdf+html. [11 September 2012]

Kidd, Warren. (2012). Journal : Utilising Podcasts for Learning and Teaching: A Review and Ways Forward for E-Learning Cultures. [Online]. Tersedia : http://mie.sagepub.com/content/26/2/52.full.pdf+html. [11 September 2012]

Sumber gambar : Koleksi Pribadi.

4 komentar:

  1. Menarik sekali artikelnya mbak elin. kalau dibolehkan saya minta artikel Kidd, Warren. (2012). Journal : Utilising Podcasts for Learning and Teaching: A Review and Ways Forward for E-Learning Cultures dalam bentuk pdf. bolehkah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mas utk komentar nya, tu cm tulisan 'belajar', utk tugas kuliah. boleh mas, sy akn krimkan. maaf, almt e-mail mas apa?
      Nanti akan sy krim via e-mail..

      Hapus
    2. boleh mbak. email ku mardiono.lan@gmail.com. mbak aku lihat di website lan mbak lolos tahap selanjutnya. aku mau kasih bahan2 profil tentang lan, apa visi misinya, program dan kebijakanya, dll (pengalamanku waktu wawancara dulu). kalau berkenan bisa dikirim alamat email dan nomor yg bisa dihubungi ke alamat emailku. tapi aku 100% bukan calo ya :-)

      Hapus
    3. Maaf mas, mau konfirmasi sy sudah kirim e-mail k alamat e-mail mas. silahkan di cek, terima kasih..

      Hapus